Info Sekolah
Selasa, 30 Sep 2025
  • Selamat datang di website resmi MATAS (MTs Unggulan Sabilillah) Fastabiqul Kairot dalam ketaqwaan & IPTEK, Berkarya, Serta Berprestasi

Kokurikuler: Projek Kelas 8 dan 9 berbasis RISET dengan Kunjungan ke Desa Pancasila dan Pasar Tradisional

Diterbitkan : - Kategori : Kabar Terkini / Matas Riset / P5

Lamongan (24/9) – MTs Unggulan Sabilillah (MATAS) Lamongan kembali menyelenggarakan kegiatan Outing Class RISET (Running Science and Training) sebagai bagian dari program kokurikuler lintas mata pelajaran. Pada kesempatan ini, kegiatan melibatkan siswa kelas 8 dan 9 dengan tema berbeda namun tetap berpijak pada penguatan karakter, eksplorasi budaya, dan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata.

Kegiatan kelas 8 mengusung tema “Desa Pancasila: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman” dengan tujuan utama ke Desa Pancasila Balun Lamongan. Di desa yang dikenal dengan kerukunan antarumat beragama ini, siswa diperkenalkan pada praktik nyata nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Mereka mengamati langsung bagaimana warga desa dengan latar belakang agama berbeda mampu hidup berdampingan harmonis, bekerja sama dalam berbagai aspek sosial, dan menjadikan toleransi sebagai identitas budaya. Melalui kunjungan ini, siswa belajar mengaitkan materi Pendidikan Pancasila, IPS, serta Pendidikan Agama dengan kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, kegiatan kelas 9 mengangkat tema “Pasar Tradisional sebagai Cermin Budaya dan Ilmu Pengetahuan” dengan kunjungan ke Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan. Di pasar yang menjadi denyut nadi perekonomian rakyat ini, siswa melakukan eksplorasi lintas mata pelajaran, seperti menghitung transaksi dengan Matematika, memahami rantai distribusi barang dalam IPS, menganalisis perilaku ekonomi masyarakat dengan perspektif Fiqih, hingga menggali kearifan lokal melalui interaksi sosial dan bahasa. Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap keberadaan pasar tradisional sebagai pusat budaya, ekonomi, dan pengetahuan lokal.

Kepala Madrasah, Novianti Agustina, S.Psi., S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan RISET ini menjadi wahana penting untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan pengalaman nyata. “Kami ingin siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya ada di buku teks, tetapi hidup dalam praktik masyarakat. Melalui kunjungan ke Desa Pancasila dan Pasar Tradisional, siswa belajar menghargai keberagaman, kearifan lokal, sekaligus mengasah keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif,” ujarnya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, MATAS Lamongan berharap dapat terus menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, toleransi, serta kepedulian terhadap budaya dan lingkungan sekitar. RISET menjadi bukti nyata komitmen madrasah dalam menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, aplikatif, dan bermakna.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar